DITERBITKAN OLEH
PT MUKOMUKO THRUMEDIA HUTAMA
Tuesday, 05 December 2023
MUKOMUKO, MMUNOL.COM — Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama yang berlokasi di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh dikhawatirkan berbagai pihak tidak akan rampung diselesaikan tahun ini, dan terancam putus kontrak. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko Antonius Dalle mengatakan, kalau melihat langsung progres fisik pekerjaan yang saat ini baru proses pembuatan tiang-tiang bangunan yang dengan waktu yang tersisa dua bulan ke depan dirasa tidak akan rampung.
“Kalau kita lihat saat ini pekerjaan tersebut belum berbentuk bangunan, sedangkan RS tersebut direncakan dua lantai. Kemungkinan tidak akan rampung sangat besar,” kata Antonius, Selasa, 31/10/2023.
Meskipun demikian Antonius sangat berharap, proyek tersebut bisa dirampungkan sesuai kontrak kerja. Agar, hasil pembangunan RS Pratama bisa langsung dinikmati dan memiliki nilai manfaat bagi masyarakat.
“Harapan kami bisa tuntas, sebab anggaran Rp39 miliar untuk pembangunan RS Pratama ini sangat besar, jadi jika tidak bermanfaat akan menjadi kerugian yang sangat besar, kasian masyarakat kita, ”ujarnya.
Antonius menambahkan, dengan minimnya realisasi pekerjaan pembangunan RS Pratama tersebut. Dalam hal ini Komisi lll DPRD Mukomuko mendesak kepada OPD teknis dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dapat bekerja maksimal mengawasi pekerjaan di lapangan. Jika lambatnya pekerjaan karena jumlah tenaga yang kurang. Maka cepat ditambah tenaganya. Jika bahan material yang kurang, maka segera tambah lagi material. Tujuannya itu tidak lain untuk mengejar waktu yang hanya tersisa dua bulan.
“Jikalau pekerjaan tersebut tidak selesai dan putus kontrak maka daerah kita yang rugi, ” tutupnya.
Terpisah PPTK proyek pembangunan RS Pratama, Jajad Sudrajat S.KM, mengakui bahwa pekerjaan pembangunan RS Pratama berjalan lambat. Hingga saat ini, progres pembangunan baru mencapai 35 persen dari target 44 persen, dengan nilai devisiasi hingga 10 persen.
“Sebenarnya pada proses pengadaan barang dan jasa devisiasi sebesar 10 persen tersebut masuk dalam kontrak kritis. Yang terjadi pada minggu ke 13 dan ke 14, karena terjadi keterlambatan pengiriman mobilisasi alat pendukung pekerjaan, yaitu mixer,”katanya.
Mengenai keterlambatan pekerjaan, sudah dilakukan evaluasi kepada tim penyedia. Dan juga sudah dilakukan rapat dengan tim ahli dan konsultan pengawas. Dimana Dinkes Mukomuko memberikan batas waktu kepada penyedia untuk mengejar keterlambatan hingga tanggal 5 November meminimalkan angka devisiasi 10 persen tersebut, “Sudah kami tekankan kepada pihak perusahaan. Kalau harapan kami, proyek itu bisa dituntaskan sampai 100 persen sesuai dengan kontrak di tahun ini 2023,”ungkapnya.
Diketahui Pembangunan RS Pratama itu dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya dengan batas waktu pengerjaan Desember 2023 mendatang. Pembangunan itu bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 dengan total Rp61 miliar dengan rincian Rp39 miliar lebih untuk pembangunan fisik RS Pratama dan Rp21 miliar lebih untuk pembelian alat kesehatan dan prasarana lainnya. (rjh)
Posted in Kesehatan
This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.