Monday, 17 November 2025
07:34 AM
Artikel Pendidikan
Niza Yarni, S.Pd.I
Tugas PPG Bacht II 2024
Faculty of Islamic Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, Indonesia
nizayarni17@gmail.com
Abstrack:
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada materi Asmaul Husna di kelas 4 SDN 09 Kota Mukomuko. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar mereka meningkat. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam beberapa siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam prestasi belajar siswa setelah penerapan model ini.
Kata Kunci: Discovery Learning, Prestasi Belajar, Asmaul Husna, Interaktif, Partisipatif, dan Eksplorasi.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membentuk karakter dan pengetahuan peserta didik. Dalam konteks pendidikan agama, pemahaman tentang Asmaul Husna nama-nama baik Allah merupakan materi yang sangat penting untuk membentuk akhlak dan perilaku siswa. Namun, berdasarkan pengamatan di lapangan, prestasi belajar siswa pada materi ini masih menunjukkan angka yang kurang memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah metode pengajaran yang kurang menarik dan interaktif, sehingga siswa merasa kesulitan untuk memahami konsep yang diajarkan.
Jerome Bruner mengatakan, “Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan dan memahami makna dari informasi yang mereka terima. Dalam konteks Pendidikan Agama Islam, hal ini berarti membimbing siswa untuk mengeksplorasi nilai-nilai dan ajaran Islam melalui pengalaman dan refleksi pribadi.”
Albert Bandura menyatakan, “Belajar terjadi melalui pengamatan dan peniruan. Dalam pendidikan, khususnya dalam Pendidikan Agama Islam, siswa tidak hanya belajar dari pengajaran formal, tetapi juga dari model perilaku yang mereka lihat di sekitar mereka, termasuk perilaku baik yang dicontohkan oleh guru dan masyarakat.”
Penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif, mereka tidak hanya belajar tentang nama-nama Allah, tetapi juga dapat menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari. Melalui eksplorasi dan interaksi, siswa diharapkan dapat memahami dengan lebih mendalam dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Undang-Undang Sistem Pendidiakn Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia yaitu untuk mengembangkan potensi para pelajar dalam hal ini peserta didik agar bisa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa (UUSPN, 2003; 4).
Untuk mencapai tujuan sebagaimana diamanatkan dalam UUSP tersebut, diperlukan suatu upaya dalam rangka smeningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar Peserta didik khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam. Misalnya dengan membimbing peserta didik untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu peserta didik berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman Peserta didik terhadap konsep-konsep yang diajarkan.
Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Guru di kelas masih berperan sebagai pusat pembelajaran dan Peserta Didik dibiarkan duduk, dengar, catat dan hafal. Peserta Didik di kelas tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Guru belum maksimal dalam menggunakan model yang tepat untuk melibatkan Peserta Didik secara langsung, sehingga Peserta Didik terbiasa diam, takut mengeluarkan ide atau pendapat dan tidak berani bertanya. Aktivitas belajar Peserta Didik yang rendah tersebut berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang cenderung rendah. Untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran Discovery Learning.
Materi termasuk dalam aspek pengetahuan. Pada umumnya materi pengetahuan dipelajari peserta didik dengan cara mendengarkan ceramah guru. Pada tahun pelajaran 2024/2025 dari hasil diskusi dengan wali Kelas 4 diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran seperti itu peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 40%. Selain itu hasil tes formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 60% peserta didik yang tuntas dalam belajar dengan daya serap 65%. (Hasil observasi, 20 Oktober 2024).
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu model pembelajaran penemuan (discovery) untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar mapel PAI. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan Peserta Didik untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. (Siadari, 2001: 4). Dalam model pembelajaran penemuan (discovery) Peserta Didik lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul ” Penerapan Model Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik pada Materi Asmaul Husna Kelas 4 Kabupaten Mukomuko T.P 2024/2025″
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang berlangsung dalam latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2011 : 5). Dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena.
3. Lokasi, Waktu dan Subjek Pelaksanaan
Tempat penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SDN 09 Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko Tahun Pejaran 2024/2025, mulai tanggal 1 September sampai 1 oktober 2024 yang berada di Jln. Sultan Khalifatullah Kel. Bandar Ratu Kec Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko dengan jumlah peserta didik sebanyak 13 anak.
Pengambilan lokasi penelitian didasarkan pada beberapa alasan di antaranya yaitu peneliti telah mengetahui lokasi penelitian, lokasi penelitian tidak jauh dengan tempat tinggal peneliti, dan peneliti kenal dengan beberapa informan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data yang diperlukan.
4. Pembahasan dan Hasil
a. Arti Asmaul Husna
Asmaul Husna, yang berarti “nama-nama yang baik,” merujuk pada 99 nama Allah SWT yang menggambarkan sifat-sifat-Nya yang agung dan mulia. Nama-nama ini tidak hanya berfungsi sebagai sebutan, tetapi juga sebagai penggambaran dari karakter dan tindakan Allah dalam hubungan-Nya dengan makhluk-Nya. Memahami Asmaul Husna adalah bagian penting dalam mengenal Allah dan meningkatkan keimanan seorang Muslim.
Asmaul Husna disebutkan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Thaa Haa ayat 8, yang menyatakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang baik. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah nama Allah, yang paling umum diterima adalah 99 nama. Nama-nama ini mencakup berbagai sifat kesempurnaan, kemuliaan, dan keagungan Allah, yang menjadi panduan bagi umat Islam untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada-Nya.
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam prestasi belajar siswa setelah penerapan model Discovery Learning. Pada siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 72,92 dengan 50% siswa tuntas. Setelah perbaikan dilakukan pada siklus II, rata-rata nilai meningkat menjadi 83.56 dengan 80% siswa tuntas. Pada siklus III, seluruh siswa mencapai ketuntasan dengan rata-rata nilai 89,6. Peningkatan ini menunjukkan bahwa model Discovery Learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna.
5. Kesimpulan
Penerapan model Discovery Learning dalam pembelajaran materi Asmaul Husna di kelas 4 SDN 09 Kota Mukomuko terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, yang berdampak positif pada hasil belajar mereka.
Hasil observasi dalam penggunaan penerapan metode Model Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Asmaul Husna yang diikuti oleh peserta didik pada waktu tindakan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik yang berkategori baik dan memuaskan dengan rentang pada siklus II. Penerapan metode Model Discovery Learning juga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran PAI di SDN 09 Kota Mukomuko dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.
6. Saran
Disarankan agar guru terus me melakukan inovasi baru dalam
pembelajaran, baik dalam
penggunaan model, strategi, metode dan teknik nerapkan model
Discovery Learning dalam pembelajaran di kelas, serta melakukan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode
ini. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk
mengeksplorasi penerapan model ini Khususnya Pelajaran PAI.
REFERENSI
Siregar, R. (2024). Penerapan Pembelajaran Discovery Learning
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Asmaul Husna.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terkait model Discovery Learning dan hasil belajar siswa.
Data observasi dan hasil belajar siswa dari siklus penelitian.
Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia.2005).
Jamra, Syaiful Bahri dkk, Strategi belajar mengajar, (Jakarta; Rineka cipta. 2000). Kurikulum PAI, 2002
Nurjamal, Daeng, Terampil berbahasa, (Bandung: Alfabeta. 2011). Paizaluddin, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta, 2014).
Publihed By MMUNOL
Posted in Pendidikan
This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.