PENERAPAN PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI BP DI SMP N 36 SELUMA

90 views

Share :

Photoroom-20240824_190737

Artikel Pendidikan

Atika Prita Siska,S.Pd

atikabkl1@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Bimbingan Penyuluhan (PAI BP) di SMP N 36 Seluma. Model pembelajaran ini dipilih karena dianggap mampu mendorong keterlibatan aktif siswa, meningkatkan kerja sama kelompok, dan memperdalam pemahaman materi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode NHT. Penerapan metode ini juga meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran koperatif tipe NHT terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar PAI BP di SMP N 36 Seluma.

Kata kunci: Pembelajaran koperatif, Number Head Together, Hasil belajar, PAI BP, SMP N 36 Seluma.

1.Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bimbingan Penyuluhan (BP) di SMP N 36 Seluma memegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan moral siswa. Namun, selama ini hasil belajar siswa di mata pelajaran tersebut masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu diterapkan pendekatan yang lebih inovatif dan menarik agar siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar adalah pembelajaran koperatif. Pembelajaran koperatif memungkinkan siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok, berbagi pengetahuan, dan membantu satu sama lain dalam memahami materi yang diajarkan. Salah satu model pembelajaran koperatif yang banyak digunakan adalah Number Head Together (NHT).  Pembelajaran koperatif tipe NHT merupakan metode yang memanfaatkan kelompok kecil dalam kelas untuk saling berdiskusi dan mencari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dalam metode ini, setiap siswa di kelompok memiliki nomor tertentu, dan ketika guru memberikan pertanyaan, nomor yang disebutkan akan memberi jawaban berdasarkan diskusi kelompok. Model ini dapat menciptakan suasana yang aktif, kolaboratif, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran koperatif tipe NHT dalam pembelajaran PAI BP di SMP N 36 Seluma dan menganalisis dampaknya terhadap hasil belajar siswa.    Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) Model Number Head Together (NHT) adalah salah satu jenis pembelajaran koperatif yang mempertemukan siswa dalam kelompok kecil dan meminta mereka untuk berdiskusi dalam menjawab pertanyaan. Setiap anggota kelompok diberikan nomor, dan nomor yang dipanggil oleh guru akan menjadi perwakilan kelompok untuk menjawab pertanyaan yang telah didiskusikan. Model ini tidak hanya meningkatkan pemahaman materi tetapi juga membangun keterampilan sosial siswa. Menurut Arends (2012), model pembelajaran NHT meningkatkan partisipasi aktif siswa, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengoptimalkan kolaborasi dalam kelompok.

2.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  1. Perencanaan: Menyusun rencana pembelajaran, termasuk pembagian kelompok, penyusunan materi, dan menentukan strategi penerapan NHT.
  2. Pelaksanaan: Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model NHT.
  3. Observasi: Mengamati dan mencatat respons serta interaksi siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
  4. Refleksi: Menganalisis hasil pembelajaran untuk memperbaiki langkah-langkah pembelajaran di siklus berikutnya.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 36 Seluma yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes hasil belajar dan observasi aktivitas siswa.

3.Hasil dan Pembahasan

         Penerapan Pembelajaran NHT Pada siklus pertama, penerapan metode NHT berjalan dengan baik meskipun ada beberapa tantangan dalam mengelola kelompok yang beragam. Namun, setelah dilakukan diskusi kelompok, siswa mulai lebih aktif bertanya dan menjawab. Di akhir siklus pertama, dilakukan evaluasi dengan memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa. Hasil tes menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan meskipun belum maksimal.

Pada siklus kedua, perbaikan dilakukan dengan memberikan lebih banyak waktu untuk diskusi kelompok, serta memberikan umpan balik yang lebih intensif. Hal ini membuat siswa lebih siap menjawab pertanyaan dan lebih percaya diri saat presentasi. Pada siklus kedua, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan siklus pertama.

Pada tahap pra-siklus, dilakukan tes awal untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum penerapan model NHT. Berdasarkan tes yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Tes Pra-Siklus

No. Nama Siswa Nilai Tes (PAI BP) Keterangan
1 Siswa A 60 Belum Tuntas
2 Siswa B 65 Belum Tuntas
3 Siswa C 58 Belum Tuntas
4 Siswa D 72 Belum Tuntas
30 Siswa Z 68 Belum Tuntas

Rata-rata nilai pra-siklus: 64.5

Hasil tes pra-siklus menunjukkan bahwa mayoritas siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 75. Selain itu, observasi terhadap proses pembelajaran menunjukkan bahwa banyak siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi dan lebih banyak bergantung pada teman sekelompok mereka. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan model pembelajaran yang lebih partisipatif dan kolaboratif.    memperkenalkan teknik diskusi yang lebih efektif. Hasil dari siklus pertama akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya.

a.Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Setelah penerapan model NHT, hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI BP mengalami peningkatan. Sebelum siklus pertama, nilai rata-rata kelas adalah 65. Setelah siklus pertama, nilai rata-rata meningkat menjadi 70, dan setelah siklus kedua, nilai rata-rata mencapai 80. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran koperatif tipe NHT berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

b.Analisis Motivasi dan Partisipasi Siswa

Penerapan model NHT juga berdampak positif pada motivasi dan partisipasi siswa. Selama pembelajaran, siswa lebih aktif terlibat dalam diskusi kelompok dan merasa lebih percaya diri dalam menjawab pertanyaan. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.

4.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) di SMP N 36 Seluma terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI BP. Model ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, mengoptimalkan partisipasi mereka dalam pembelajaran, serta menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan kolaboratif. Oleh karena itu, model NHT dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

5.Referensi

Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. 9th Edition. McGraw-Hill Education.

Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. A. (2007). Cooperative Learning: Improving University Instruction by Basing Practice on Validated Theory. Journal on Excellence in College Teaching, 8(3), 27-55.

Slavin, R. E. (2014). Cooperative Learning and Academic Achievement: Why Does Groupwork Work?. Educational Leadership, 70(5), 42-47.

Publihed By MMUNOL

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 0
  • 14
  • 404,267
  • 44,355