PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MALAIKAT SELALU BERSAMAKU DI KELAS X TKJ SMK NEGERI 3 LEBONG TAHUN AJARAN 2024/2025

110 views

Share :

Photoroom-20240824_190737

Artikel Pendidikan

Pitria

cahayanadia221297@gmail.com

PPG UIN Fatmawati Bengkulu

Abstract

The purpose of this study was to improve the learning outcomes of class X TKJ students in the subject of Islamic Religious Education, the material Angels Are Always With Me, using the Problem Based Learning learning model at SMK Negeri 3 Lebong in the 2024/2025 Academic Year. This research is an action research, because the research was conducted to solve learning problems in the classroom. This research is also descriptive research, because it describes how a learning technique is applied and how the desired results can be achieved. According to Sukidin et al. (2002:54) there are 4 types of action research, namely: (1) teacher action research as researchers, (2) collaborative action research, (3) integrated simultaneous action research, and (4) experimental social action research. The subjects of the study were 15 class X TKJ students of SMK Negeri 3 Lebong in the 2024/2025 Academic Year. The object of this study was the learning outcomes of Islamic Religious Education using the Problem Based Learning (PBL) model. Research results The results of cycle I of students in cycle 1 were 93 and the lowest score was 49 with an average class score of 74.7 The presentation of student learning outcomes in the very good category was only 1 person with a percentage of 6.7%, In this cycle I PTK, the completion of classical learning outcomes was only 7 students with a percentage of 46.8% The results of cycle II obtained an average value of student learning outcomes of 82.1 (Quite good). In cycle III, the percentage value of teacher activity was 93.3 with a very good category.

Keywords: Problem Based Learning, Learning Outcomes, PAI

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didik.

Ketika kegiatan belajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar anak didik, harus guru hilangkan dan bukan membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.

Guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.

Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaannya sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Di dalam dunia pendidikan guru harus mampu, Sehingga guru di dalam dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam membentuk karakter dan pengetahuan siswa. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang berfungsi untuk membentuk pemahaman dan sikap religius pada siswa. Dalam hal ini, materi tentang “Malaikat Selalu Bersamaku” dalam pelajaran PAI sangat penting, karena tidak hanya memberikan pemahaman tentang salah satu rukun iman dalam agama Islam, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keimanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Namun, dalam kenyataannya, di SMKN 3 Lebong hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sering kali masih rendah dan belum mencapai potensi maksimal. Salah satu penyebab utama adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif dan tidak dapat mendorong partisipasi aktif siswa. Model pembelajaran yang digunakan oleh sebagian besar pendidik cenderung bersifat konvensional dan monoton, yang lebih menekankan pada ceramah dan hafalan materi. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, sehingga pemahaman mereka terhadap materi menjadi terbatas dan tidak mendalam.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah penggunaan model pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis pada pemecahan masalah, yaitu Problem Based Learning (PBL). Model PBL menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran dengan mengajarkan mereka untuk menyelesaikan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka. Dalam konteks materi “Malaikat Selalu Bersamaku,” PBL dapat merangsang siswa untuk lebih mendalami topik ini melalui analisis masalah yang berhubungan dengan iman kepada malaikat serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, serta mendorong mereka untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan PBL, siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu, penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI, khususnya pada materi “Malaikat Selalu Bersamaku.” Dengan menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul  ” Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Malaikat Selalu Bersamaku di Kelas X TKJ SMK NEGERI 3 Lebong Tahun Ajaran 2024/2025”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian  ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas X TKJ SMK Negeri 3 Lebong yang berjumlah 15 Orang tahun Ajaran 2024/2025 ,Objek penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil siklus I peserta didik pada siklus 1 yaitu 93 dan nilai terendah yaitu 49 dengan nilai rata-rata kelas 74,7 Presentasi hasil belajar peserta didik yang berkategori sangat baik hanya 1 orang dengan presentase 6,7%, berkategori baik ada 2 orang dengan presentase 13%, berkategori cukup baik ada 4 orang dengan presentese 26,8%, berkategori kurang baik yang nilainya ada 7 orang dengan presentase 46,8% dan berkategori sangat kurang ada 1 orang dengan presentase 6,7. Di PTK siklus I ini, ketuntasan hasil belajar klasikalhanya terdapat 7 orang peserta didik dengan presentase 46,8% sehingga dapat disimpulkan pada siklus I, hasil belajar peserta didik belum optimal karena belum mencapai kriteria yang diharapkan yaitu ketuntusan individu (peserta didik) minimal 75 dan ketuntasan klasikal minimal 80%, oleh karena itu perlu dilanjutkan pada tindakan siklus II.

Hasil siklus II diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 82,1 (Cukup baik). yaitu sebesar 1.232 dengan jumlah siswa yang ada di kelas XTKJ yang sebanyak 15 siswa. Presentasi hasil belajar peserta didik yang berkategori sangat baik hanya 3 orang dengan presentase 20%, berkategori baik ada 6 orang dengan presentase 40%, berkategori cukup baik ada 4 orang dengan presentese 26,7%, berkategori kurang baik yang nilainya ada 2 orang dengan presentase 13,3%.Di PTK siklus II ini, ketuntasan hasil belajar klasikalhanya terdapat 13 orang peserta didik dengan presentase 86,7% sehingga dapat disimpulkan pada siklus II, hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan klasikal, dan masih ada 2 orang lagi yang belum tuntas secara individu dimana ketuntusan individu (peserta didik) minimal 75 dan ketuntasan klasikal minimal 80%, oleh karena itu perlu dilanjutkan pada tindakan siklus 2 maka perlu di tingkat kan lagi pada siklus ke III. Nilai persentase tersebut didapatkan dengan cara membagi jumlah siswa yang tuntas (T) atau (TT) dengan jumlah siswa yang ada di kelas X TKJ, lalu dikalikan 100%. Pada observasi terhadap aktivitas guru dan siswa telah didapatkan nilai yang sangat baik yaitu dari nilai aktivitas guru sebesar 91,6 dan juga nilai aktivitas siswa selama pembelajaran yaitu sebesar 81,6 Dari pemaparan dapat dikatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning pada materi Malaikat Selalu bersamaku telah mengalami peningkatan namun perlu di tingkatkan kembali untuk hasil yang lebih maksimal. Pada siklus ke III Nilai persentase aktivitas guru sebesar 93,3  dengan katagori snagat baik

KESIMPULAN

  1. Penerapan Model Problem Based Learning pada Materi Malaikat Selalu Bersamaku di kelas X SMK Negeri 3 Lebong, telah dilaksanakan pada siklus 1. Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas yang dilakukan pada guru baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada siklus I hasil pengamatan aktivitas guru adalah sebesar 75,0 (Cukup Baik), pada siklus ke II sebesar 91,6 dengan kategori (Baik), kemudian mengalami peningkatan yang maksimal pada siklus III 96,7 (Sangat Baik). Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa ialah pada siklus I mendapatkan nilai sebesar 70,0 (Kurang Baik), dilakukan perbaikan di siklus II mendapatkan nilai sebesar 81,6 (Cukup Baik ) dan mengalami peningkatan di siklus ke III yaitu 91,6 dengan kategori (Baik). Maka diambil kesimpulan bahwasannya penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Malaikat Selalau Bersamaku dilihat dari aktifitas guru dan siswa telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditentukan serta penerapan yang dilaksanakan pada siklus I, siklus II dan siklus III telah mengalami peningkatan.
  2. Hasil belajar siswa kelas X TKJ pada materi Malaikat Selalu Bersamaku pada siklus I nilai rata-rata siswa 74,7 (Kurang Baik) dan presentase ketuntasanya 46,8% (Sangat Kurang ) Belum mencapai presentasi kriteria ketuntasan yang diterapkan dan pada siklus II nilai rata-rata siswa 82,1 (Cukup Baik) dengan presentase ketuntasannya 86,7% (Baik), secara klasikal sudah memenuhi kriteria ketuntasan namun secara individu ada 2 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah di tentukan sehingga perlu di tingkatkan lagi pada siklus ke III dan di siklus ke III mengalami peningkatan 93,6 (Sangat Baik)  dengan presentase nilai 93,3 % (Sangat Baik) ,Dari penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya penerapan model Problem Based Learning (PBL) telah mampu membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ pada Malaikat Selalu Bersamaku

DAFTAR ISI

Arends, R. I. (2007). Learning to Teach Seventh Edition. New York: The. McGraw Hill Companies.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran , (Bandung: Alfabeta, 2012)

Barrett, T. (2011). New Approaches to Problem Based Learning. Dublin: University College Dublin.

Boud, D. (2010). Problem Based Learning in Education for the Profession. Australia: Higher Education Research adng Development Society of Australia.

Chamanti, A. M. (2013). Pengelolaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Kurikulum 2013 di Kelas XI-MIA 2 SMA PGII 1 Bandung. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial Dan Humaniora), 1–9.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

E Asni, MY Hamidy – Jurnal Ilmu Kedokteran, 2017 Manfaat dan Hambatan ProblemBased Learning (PBL) Menurut Perspektif Mahasiswa Baru di Fakultas Kedokteran Universitas Riau – jik.fk.unri.ac.id

Endang Poerwanti dkk. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011).

Kemmis Stephen dan Mc Taggart Robin. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004)

Mulyana, A. (2018, Maret 05). Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah. Retrieved from

Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012)

Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013)

pada materi usaha dan energi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 47-55

Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik SMA

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010),

Rerung, N., Sinon, I. L., & Widyaningsih, S. W. (2017). Penerapan model pembelajaran

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.

Sri Sulistyorini dan Supartono. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana. 40

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp). Jakarta: Prenada Media Group

Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT. Remaja Rodakarya

Wina Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran.  Jakarta: Kencana

Publihed By MMUNOL

 

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 0
  • 14
  • 404,267
  • 44,355