Politisi Golkar, M.Ali Syaftaini,SE Akui Dari Masa Ke Masa, Baru Di Pemerintahan Sapuan-Wasri Pembangunan Berskala Besar Banyak Terwujud

146 views

Share :

MUKOMUKO, MMUNOL.COM  – Hanya dalam dua bulan terakhir sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu, M. Ali Syaftaini, SE nampak dengan jelas  bahwa program-program pembangunan yang ia tinggalkan di Mukomuko telah memperlihatkan kemajuan yang signifikan baik dalam skala kecil maupun besar. M. Ali Saftaini, SE, seorang legislator yang telah dipercayai oleh masyarakat Mukomuko dalam tiga periode berturut-turut di DPRD Mukomuko, menjelaskan dengan gamblang strategi dan skema pembiayaan untuk pembangunan di Kabupaten Mukomuko dari waktu ke waktu.

BACA JUGA : Progress Proyek Infrastruktur Dinas PU & PR Kabupaten Mukomuko Capai 75 /Persen 

Melalui forum publik yang diadakan oleh SMSI belum lama ini, M. Ali Saftaini,SE yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2024-2029, membahas secara mendalam pencapaian pembangunan dalam 3 periode kepemimpinan Bupati Mukomuko yang definitif.

TONTON JUGA OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL MMUNOLCOM :  https://www.youtube.com/@mmunol

Ali menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Ichwan Yunus, pelaksanaan pembangunan lebih banyak dibiayai melalui pinjaman, baik dari Bank BPD Tapan maupun Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

‘’Kenapa beliau bisa membangun Kabupaten Mukomuko di luar DAK, melalui dana pinjaman dana PIP. 10 tahun kepemimpinan pak Ichwan Yunus itu, untuk pembangunan berskala kecil seperti Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Usaha Produksi Perkebunan (JUP) dan lainnya, di situlah pak Ichwan bisa membangun. Kenapa? pinjaman bank Tapan dan PIP, kita dapat pinjaman, dan dimasukkan ke APBD dan bisa lokasi yang akan kita bangun. Beda dengan DAK, kalau DAK dia lokus,’’ ulas Ali Saftaini.

Mak Wan (Sebutan akrab bupati Mukomuko pertama, Drs Ichwan Yunus), dengan pinjaman PIP, membangun rumah sakit, dan beberapa jalan poros. Itu dibangun dari dana PIP,’’ imbuhnya.

‘’Periode kepala daerah yang definitif periode kedua, kita pembangunannya datar-datar air. Dalam arti kata kita menghabiskan yang rutin. Bahkan yang rutin saja tidak habis,’’ ulasnya.

Menurut Ali Saftaini, di era kepemimpinan bupati definitif kedua ini tidak ada pembangunan yang berskala besar,” ’Silpa kita pernah tinggi beberapa tahun. Tidak ada pembangunan yang berskala besar, kenapa karena kita tidak coba memperjuangkan sumber pendapatan lain di luar pendapatan,,’’ tegas Ali Saftaini.

Selanjutnya, di era kepemimpinan Sapuan, selaku Bupati Mukomuko definitif ketiga. Ali Saftaini mengajak masyarakat untuk melihat secara langsung aksi nyata hasil pembangunan yang dapat terwujud. Ia mengakui pembangunan berskala ring kecil memang jumlahnya tidak begitu banyak. Namun ia mengakui, banyak pembangunan berskala besar yang berhasil direalisasikan, ‘ Silpa kita pernah tinggi beberapa tahun. Tidak ada pembangunan yang berskala besar, kenapa karena kita tidak coba memperjuangkan sumber pendapatan lain di luar pendapatan,’’ tegas Ali Saftaini.

 

Selanjutnya, di era kepemimpinan Sapuan, selaku Bupati Mukomuko definitif ketiga. Ali Saftaini mengajak masyarakat untuk melihat secara langsung aksi nyata hasil pembangunan yang dapat terwujud. Ia mengakui pembangunan berskala ring kecil memang jumlahnya tidak begitu banyak. Namun ia mengakui, banyak pembangunan berskala besar yang berhasil direalisasikan.

 

Yang definitif yang terakhir, yang sekarang (Sapuan) silahkan kita lihat, pembangunan yang berskala ring kecil seperti JUT, JUP itu jumlahnya tidak banyak. Yang banyak justru adalah pembangunan yang berskala besar. Contoh di Malin Deman,’’ urainya.

Di Malin Deman, kata Ali Saftaini, pembangunan jalan dengan ruas yang cukup panjang itu sangatlah sulit terwujud ketika mengandalkan anggaran dari APBD. Pun demikian, di era Sapuan, jalan tersebut dapat dibangun dengan upaya dan perjuangan yang dilakukannya sebagai kepala daerah, ‘’Belum ada yang sanggup menyelesaikan ruas Malin Deman, jumlahnya cukup besar dan cukup panjang. SP 10 sudah selesai, tambah Perpustakaan 10 Miliar dan lain,’’ paparnya.

 

Di mata Ali Saftaini, ia mengakui pembangunan berskala ring kecil memang jumlahnya tidak begitu banyak. Namun ia mengakui, banyak pembangunan berskala besar yang berhasil direalisasikan.
Ali Saftaini menyampaikan hal ini hanya bertujuan sebagai edukasi, bagaimana ke depan pembangunan di Kabupaten Mukomuko dapat lebih baik dan lebih maju lagi.

 

Ali Saftaini menyampaikan hal ini hanya bertujuan sebagai edukasi, bagaimana kedepan pembangunan di Kabupaten Mukomuko dapat lebih baik dan lebih maju lagi, ‘’Ini untuk mengedukasi warga ya, mohon saya jangan digiring ke hal yang politis. Ini betul-betul saya bicara apa adanya. Kenapa itu bisa, karena ada upaya kepala daerah untuk mencari sumber pendapatan baru di luar yang rutin. Apa itu, adanya Inpres kemarin, yang beliau ikut memperjuangkan dan DBH sawit. Kenapa saya tahu, karena beliau juga pamit,’’ demikian Ali Saftaini.

Seadanya pembangunan dan hasil kerjanya nyata era kepemimpinan Sapuan – Wasri untuk Kabupaten Mukomuko dalam kurun lebih kurang 3,5 tahun menjabat.

1.Inpres Terbesar se-Provinsi Bengkulu
2.DAK di atas 100 Miliar berturut-turut
3.Pembangunan RS Pratama dan penyediaan Ambulan
4.Seragam sekolah gratis untuk siswa
5.Pemanfaatan maksimal DBH untuk pembangunan
6.Penghargaan Perencanaan Terbaik
6.UHC Award karena keberhasilan men-cover 98 persen warga dengan BPJS
7.Pelunasan bertahap hutang RSUD, dari puluhan miliar kini tinggal 7 Miliar saja
8.Peningkatan sarana prasarana Puskesmas di sejumlah kecamatan dan lainnya. (red)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 0
  • 0
  • 168,835
  • 28,133