Kronologis Kematian Pegawai BPBD Mukomuko, Keluarga Bilang Begini

52 views

Share :

MUKOMUKO. MMUNOL.COM – Kisah tragis kepergian almarhum Budi Andri, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu menimbulkan rasa duka mendalam masyarakat, terutama sanak keluarga yang ditinggalkan.

Hal ini dirasakan di mana semasa hidupnya, almarhum punya histori sebagai sosok orang yang baik. Mudah akrab dan pandai bergaul, terutama dengan rekan kerja dan rekan sebayanya.

Setelah dievakuasi, penyelamatan, setelah dimandikan, dikafani, dan disholatkan, jenazah almarhum Budi Andri dikebumikan di pemakaman keluarga di Jalan Sultan Gendam Syah Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Rabu, 3 Januari 2024.

Dalam suasana duka ini, pihak keluarga almarhum Budi Andri sempat mengisahkan, tragedi sebelum kepergian almarhum untuk selamanya.

Diceritakan oleh kakak sepupu dari almarhum, Ali Nasri, Paginya almarhum pergi dari rumah mengantarkan Nopi, istri tercinta berangkat kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko.

Seperti biasanya mereka berboncengan menggunakan motor dari kediamannya di RT 1 Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko ke Kantor Disdikbud Mukomuko.

Selepas mengantar sang istri, almarhum melaju dengan sendirinya, dari Mukomuko ke arah Lubuk Pinang untuk menemui Ali Nasri, saudara sepupunya yang saat ini menjabat Camat Lubuk Pinang.

‘’Dia (Almarhum) datang menemui saya di kantor camat sekitar pukul 09.30 WIB dan dia datang sendiri pakai motor,’’ kata Ali Nasri.

Disampaikan Ali Nasri, dirinya bersama almarhum sempat berbincang-bincang sekitar 30 menit di kantor yang ia pimpin tersebut. dia datang menemui saya untuk meminta tolong. Minta bantu saya pinjamkan uang sebesar Rp30 juta,’’ kata Ali Nasri.

Mendengar hal itu, Ali Nasri kembali bertanya kepada almarhum terkait kegunaan uang tersebut. Lalu, kata Ali Nasri, almarhum sedikit bercerita terkait persoalan yang sedang dihadapi dan harus diselesaikan segera.

‘’Katanya (almarhum) untuk menyelesaikan masalah di RSUD. Sembari bermohon, almarhum pun sempat mengatakan kalau tidak diselesaikan segera, saya gawat,’’ ulas Ali Nasri. kemudia ALi Nasri bertanya kembali, ” Gawat bagaimana, kok begitu mendesak,’’ tanya Ali Nasri kepada Almarhum.

Dengan raut wajah yang tampak sedikit pucat, kata Ali Nasri, almarhum ketika itu tidak ingin bercerita panjang lebar terkait persoalan yang dialaminya. Almarhum hanya datang minta bantuan dipinjamkan uang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

‘’Berulang, almarhum hanya bilang minta uang untuk menyelesaikan persoalannya. Gawat da gawat,’’ kata Ali Nasri mengulas pembicaraannya.

Tiada pilihan lain, Ali Nasri mencoba mendinginkan suasana. Ali Nasri meminta almarhum bersabar, sembari dirinya mencari uang untuk dipinjamkan.

‘’Saya bilang ke dia (almarhum), tunggu dulu, nanti coba saya tanyakan dulu ke uni (istri Ali Nasri), siapa tahu ada simpanan uang yang bisa dipakai,’’ tawar Ali Nasri.

Mendengar hal itu, almarhum permisi, berpamitan pulang ke Mukomuko.

‘’Sekitar pukul sepuluh, almarhum pulang ke Mukomuko,’’ ujarnya.

Namun sekitar pukul 16.05 WIB, Ali Nasri dihubungi oleh pihak keluarga dan diminta segera pulang ke Mukomuko. Tanpa memberi keterangan dan alasan yang jelas, pihak keluarga menelepon meminta dirinya pulang.

‘’Karena sudah dua kali ditelpon, saya pulang ke Mukomuko. Ketika dalam perjalanan menuju pulang, masih pakai pakaian dinas, kembali mendapat kabar bahwa almarhum Budi adik saya sudah berpulang, dengan kabar meninggal gantung diri,’’ ulasnya.

Melihat dari peristiwa yang dialami almarhum Budi Andri sedikit aneh. Pihak keluarga memutuskan dan minta bantuan kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

‘’Menghilangkan rasa was-was, dari kejadian ini kami keluarga minta pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Dan jenazah almarhum juga telah menjalani visum oleh petugas tim medis RSUD Mukomuko dan diketahui pihak Polres Mukomuko. Sekarang kami dari keluarga masih menunggu hasil visum, untuk mengetahui penyebab kematian itu,’’ paparnya.

Dihimpun dari informasi pihak keluarga lainnya. Sekitar pukul 11.00 WIB, di hari kejadian Selasa, 2 Januari 2024. Almarhum sempat menjalankan aktivitas memperbaiki mesin pompa air miliknya yang sedang dalam kondisi rusak. Tepatnya di belakang rumah almarhum.

Selang waktu pekerjaan perbaikan pompa air berlangsung, almarhum meminta putra sulungnya untuk pergi ke warung untuk membeli es batu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 4
  • 3
  • 58,141
  • 22,034