Teknologi AI Identifikasi Penyakit Berdasarkan Gejala Yang Ada Dengan Cepat

21 views

Share :

HEALTH RI

MMUNOL.COM – Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) menawarkan akurasi yang tinggi dalam diagnosa medis, membuka jalan baru untuk integrasi teknologi ini dalam praktik kesehatan di masa depan. Berbagai studi penelitian yang telah dipublikasikan mendukung potensi besar ini.

AI mampu dengan cepat mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala yang ada, yang sangat berharga dalam situasi di mana efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan menjadi krusial.

BACA JUGA ARTIKEL PENDIDIKAN  :  Penerapan Metode Problem Solving Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI SD Negeri 172 Seluma

Namun, meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi proses diagnostik, Setiaji, S. T. , M. Si, selaku Chief of Technology Transformation Office (TTO) di Kementerian Kesehatan RI, menekankan pentingnya mengutamakan keselamatan pasien dalam penerapan teknologi ini.

“Dokter tetap berperan sebagai pengambil keputusan utama, terutama dalam aspek kemanusiaan dan etika medis. AI seharusnya berfungsi sebagai alat bantu yang memberikan rekomendasi diagnosis,” jelas Setiaji.

TONTON JUGA OFFICIAL YOTUBE CHANNEL MMUNOLCOM : https://www.youtube.com/@mmunol

“AI perlu dijadikan sebagai pendukung bagi dokter untuk mengambil keputusan medis dengan lebih cepat dan berdasar data yang tersedia. Integrasi AI dalam praktik klinis harus selalu memperhatikan aspek etika dan keselamatan pasien. ”

Dalam konteks medis, penerapan AI harus memastikan bahwa penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tanpa mengesampingkan keahlian medis yang dimiliki manusia.

Setiaji menyoroti pentingnya evaluasi kritis dalam memahami dan melaksanakan temuan penelitian tentang akurasi AI dalam praktik kesehatan sehari-hari di Indonesia.

“Penting untuk mempertimbangkan metodologi yang digunakan dalam penelitian AI, termasuk jenis data yang dianalisis, program yang diterapkan, serta kesesuaian sampel penelitian dengan populasi umum,” tambahnya.

“Penelitian yang dilaksanakan di lingkungan yang terkontrol mungkin tidak mencerminkan kompleksitas kasus yang dihadapi dalam praktik klinis, terutama di Indonesia. ”

Selanjutnya, interpretasi hasil penelitian AI juga harus memperhitungkan variasi gejala yang bisa muncul dari berbagai penyakit. AI tidak bisa sepenuhnya menggantikan evaluasi medis yang mendalam, yang memerlukan interaksi langsung antara dokter dan pasien.

“Dokter memiliki kemampuan unik untuk menilai beragam faktor yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang, seperti riwayat kesehatan, kondisi lingkungan, dan gaya hidup,” ungkap Setiaji.

Peran Dokter yang Tak Tergantikan

Setiaji juga menekankan bahwa pemanfaatan AI untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat perlu dikelola dengan bijaksana. AI, pada dasarnya, beroperasi dengan mengolah informasi terprogram dan mempelajari data dari beragam sumber, yang kadang tidak mencakup analisis mendalam tentang setiap kondisi medis individu.

“Meski AI seperti Chat GPT dapat memberikan panduan atau informasi awal, teknologi ini tidak dapat menggantikan peran dan keahlian dokter. Seorang dokter tidak hanya memeriksa gejala pasien, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan,” jelasnya.

Faktor-faktor tersebut meliputi riwayat kesehatan, alergi, gaya hidup, dan kondisi lingkungan, yang semuanya dianggap krusial untuk dianalisis.

Diagnosis dan pengobatan yang tepat sering kali memerlukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, serta prosedur diagnostik lanjut yang hanya bisa dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menggunakan AI sebagai sumber informasi awal dan melanjutkannya dengan konsultasi langsung dari dokter atau tenaga kesehatan, guna mendapatkan evaluasi kesehatan yang lebih menyeluruh serta perawatan yang tepat,” pesan Setiaji. (red)

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 0
  • 8
  • 168,843
  • 28,138