Monday, 12 May 2025
13:56 PM
MMUNOL.COM – Pada bulan Agustus nanti, akan diadakan Ajang Talenta Internasional yang ditujukan untuk tingkat pendidikan menengah, yakni International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA),. Dalam rangka persiapan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengadakan kegiatan Pembinaan IOAA yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 30 April 2025 di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeleksi dan mempersiapkan tim Indonesia menjelang ajang IOAA 2025 yang akan berlangsung di Mumbai, India.
KLIK LINK BERITA : https://mmunol.com
Sebanyak 24 siswa berpartisipasi dalam pembinaan ini dari total 32 siswa yang diundang. Mereka adalah para pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat SMA/MA/Sederajat dalam bidang Astronomi pada tahun 2024. Pembinaan ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses seleksi dan persiapan untuk ajang IOAA, guna menghasilkan lima siswa terbaik yang akan mewakili Indonesia.
BACA JUGA : Guna Memperkuat Kebahasaan Dan Kesastraan, Kemendikdasmen Jalin Kerjasama Strategis
“Ini merupakan langkah signifikan bagi adik-adik untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di tingkat internasional, khususnya pada IOAA. Kami berterima kasih kepada semua peserta yang telah hadir dan berpartisipasi dalam pembinaan serta kepada para pembina,” ungkap Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, saat dimintai pendapat pada hari Kamis (1/5/2025 dilansir dari laman Kemendikdasmen.
TONTON JUGA OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL MMUNOLCOM : https://www.youtube.com/@mmunol
Para peserta Pembinaan IOAA 2025 termasuk Jasper Rexx Putra Cakra dari SMAS Kharisma Bangsa di Tangerang Selatan, Nicholas Tanuardja dari SMAS Sutomo 1 Medan, Arya Hari Wicaksana dari SMA Negeri 8 Yogyakarta, Obel Otsman Syabana dari SMA Negeri 1 Manggar di Kepulauan Bangka Belitung, Muhammad Isio Araya dari MAN Insan Cendekia OKI di Sumatera Selatan, Muhamad Labib Khairullah dari SMA Negeri 1 Kota Malang, Novin Raushan dari SMA Kesatuan Bangsa D. I Yogyakarta, Maulana Habibie Alghifari dari MAN Insan Cendekia di Kota Batam, Darren Maverick Jap dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur di DKI Jakarta, Winston Bernardo Halim dari SMAS Darma Yudha di Pekanbaru, dan Joey Sugi Nugroho dari SMA Katolik St. Louis 1 di Jawa Timur.
Selanjutnya, terdapat Nathan Gabriel Winoto dari SMAS Kristen 5 BPK Penabur DKI Jakarta, Raditya Ilham Dwi Sutrisno dari MAN 2 di Kota Malang, Faiz Haydar Akmal dari MAN Insan Cendekia Serpong, Zizou Athoillah Putra Gunawan dari MAN Insan Cendekia Kota Batam, Sebastian Dikko Daniswara dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, Fayyadh Alireza Ashadi dari MAN Insan Cendekia Serpong, Adinda Ilmi Mubarrokah dari MAN Insan Cendekia Pasuruan, Joanna Stevia Chandrasaputra dari SMAS Global Prestasi di Jawa Barat, Sharen Johana Lie Kimbal dari SMAS Kristen Eben Haezar di Sulawesi Utara, Aulia Keisya Pawestri dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation di Sukoharjo, Aila Syifa dari MAN 2 Pekanbaru, Yazeira Andini Maheswari dari SMP Semesta 2 di Jawa Tengah, dan Bening Saoma Palupi dari SMA Kesatuan Bangsa D. I. Yogyakarta.
Selama proses pembinaan, para peserta diberikan materi tentang Astronomi oleh para narasumber dan pembina. Mereka tidak hanya menjalani tes awal dan akhir, tetapi hampir setiap hari di ruang kelas mereka juga diberikan tes akademik untuk memperdalam pemahaman materi. Selain itu, terdapat aktivitas observasi dan tes praktikum yang dilaksanakan di gedung Center for Advanced Sciences (CAS) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sesi observasi yang diikuti oleh para peserta mulai sore hingga larut malam ini sangat penting. Melalui sesi tersebut, peserta mempelajari struktur teleskop yang kompleks serta cara pengoperasian alat tersebut. Menariknya, peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan simulasi pengamatan objek langit langsung, baik menggunakan teleskop maupun melalui planetarium mini.
Selain sesi observasi, para peserta turut mengikuti sesi ekskursi ke Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan kunjungan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperoleh wawasan baru melalui pengamatan langsung di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga memungkinkan mereka menikmati suasana serta pemandangan yang indah di tengah padatnya jadwal materi dan ujian.
Peserta tampak sangat bersemangat saat mendengarkan penjelasan dari para peneliti terkait sejarah dan cara kerja dari Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang berukuran raksasa di Rumah Koepel yang terkenal. Di komplek Observatorium Bosscha, mereka juga diajak untuk menjelajahi berbagai jenis teleskop lainnya serta melihat matahari secara langsung dengan teleskop dan kacamata filter.
Hakim L. Malasan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB, selaku pembina tim IOAA, menilai bahwa para peserta memiliki semangat yang luar biasa untuk menjadi bagian dari delegasi Indonesia yang akan berangkat ke Mumbai, India dari 11 hingga 21 Agustus 2025. “Walaupun waktu persiapan sangat terbatas, dengan semangat peserta yang tinggi, saya percaya Indonesia bisa meraih medali di sana,” tegas Hakim.
Hakim menambahkan bahwa ajang IOAA internasional tahun ini akan diikuti oleh lebih dari 55 negara. Indonesia harus bersiap menghadapi kompetisi ini, namun sudah seharusnya Indonesia memiliki ambisi yang besar untuk memperoleh medali emas di ajang tersebut.
Ia juga mendorong para peserta untuk mengikuti kegiatan pembinaan dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. “Motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pembinaan ini akan menjadi modal penting agar nantinya bisa meraih prestasi dan membanggakan negara kita,” ujar Hakim.
Jasper Rexx Putra Cakra dari SMAS Kharisma Bangsa, Kota Tangerang Selatan, berbagi pengalamannya selama mengikuti kegiatan pembinaan ini. Ia merasa senang dapat bertemu dan belajar bersama peserta lainnya dari berbagai kota. “Rasanya menyenangkan bisa bersilaturahmi dengan teman-teman lain dan melakukan observasi di luar kelas,” ungkap Jasper.
Peserta lainnya, Adinda Ilmi Mubarrokah, menyatakan harapannya untuk dapat mengikuti ajang IOAA tahun depan, jika tahun ini ia tidak bisa berpartisipasi mewakili Indonesia. “Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pembina yang telah membimbing dan memberikan materi yang bermanfaat untuk kami,” ujarnya, siswa dari MAN Insan Cendekia, Kabupaten Pasuruan.(red)
Posted in Pendidikan
This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.