Dimulai Dari Pulau Sumatra, LLDikti IV Segera Gelar KKN Tematik Nusantara

52 views

Share :

LLDIKTI IV

MMUNOL.COM – lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV memulai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Nusantara. Dalam program ini, mahasiswa dari perguruan tinggi luar Jawa Barat dan Banten turut serta menyelesaikan KKN di berbagai pelosok nusantara. Langkah ini diambil setelah LLDikt Wilayah IV berhasil melaksanakan serangkaian pilot project di berbagai tingkatan.

“KKN Nusantara ini kami rancang sebagai tindak lanjut dari berbagai pilot project yang kami laksanakan terkait MBKM Mandir,” ujar Direktur LLDikt Wilayah IV Muhammad Samsuri. LLDikt Wilayah IV meliputi Jawa Barat dan Banten.

BACA JUGA :

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu inovasi sistem pendidikan tinggi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan agar produksi perguruan tinggi dapat lebih sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan waktu. . Dalam aturan tersebut, mahasiswa berhak belajar di luar kurikulum paling lama tiga semester atau paling banyak 60 SKS. Hak ini diberikan agar mahasiswa mempunyai kesempatan memperoleh keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk kehidupan setelah lulus kuliah. Dengan bantuan LLDikt, perguruan tinggi didorong untuk menerapkan MBKM untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa.

Menurut Samsur, konsep KKN tematik yang hanya memiliki satu perguruan tinggi per desa dinilai kurang ideal. Dengan cara ini, siswa tidak mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dengan siswa lain secara lebih luas. Oleh karena itu, LLDikt Wilayah IV mencetuskan ide KKN tematik dengan mengundang banyak perguruan tinggi untuk berkunjung.

Samsuri mengatakan KKN tematik merupakan cara terbaik bagi mahasiswa untuk mewujudkan diri dan berkarya melalui penyuluhan, pendampingan dan pelatihan pada masyarakat desa.

“KKN salah satu perguruan tinggi desa hilang. Oleh karena itu LLDikt Wilayah IV bersama Profesor merencanakan KKN tematik yang diikuti banyak perguruan tinggi. “Mahasiswa sempat tercampur dan kami kirim ke desa berbeda,” kata Samsuri.

Pada pertengahan tahun 2022, LLDikt Wilayah IV akan melaksanakan pilot project KKN tematik pertama yang melibatkan sekitar 20 perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung lebih dari sebulan seminggu. Tujuan awalnya adalah agar perguruan tinggi merasakan sendiri dan kemudian berkoordinasi. Pengakuan kredit tahap pertama ini hanya enam SKS karena durasinya yang singkat. Namun ke depan, para guru besar melihat KKN mempunyai potensi besar bagi pengembangan mahasiswa dan masyarakat.

Berdasarkan evaluasi, program satu bulan ini tidak memberikan dampak yang signifikan. Oleh karena itu, LLDikti wilayah IV memulai pilot project KKN khusus mata kuliah di lima desa yang total durasinya satu semester 20 SKS.

Karena suksesnya kegiatan ini, LLDikti dan Ikatan Guru Besar kemudian bekerjasama dengan Kabupaten Sumedang melaksanakan MBKM Mandir di 25 desa. Dalam KKNT yang bertemakan Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Pembangunan Desa (PTMGRMD), mahasiswa ditantang untuk menyelesaikan tiga program di setiap desa, yaitu 1) nihil deformasi baru; 2) satu produk satu desa; dan 3) literasi keuangan. Program tersebut disusul dengan program yang lebih besar yang melibatkan lebih dari 1.300 siswa dari 147 desa.

LLDikt Wilayah IV merancang KKN bertema Nusantara dengan keyakinan bahwa mahasiswa akan belajar lebih banyak dan masyarakat luas akan mendapatkan manfaat dari kehadirannya. KKN ini juga menghadirkan mahasiswa dari luar LLDikt Wilayah IV.

“Tahap pertama kami akan bekerja sama dengan wilayah administratif Kabupaten Bogor, Karawang, Majalengka, dan Garut,” kata Samsuri.

Selain di Jawa Barat, LLDIKTI Wilayah IV berencana memperluas kantor KKN Nusantara hingga ke Lampung, Bangka Belitung, dan Riaun. – Kami sedang mengumpulkan data, bertemu dengan beberapa calon mitra strategis. Berdasarkan diskusi terus menerus, kami menemukan potensi di tiga tempat, yakni Lampung, Bangka Belitung, dan Riau, kata Samsuri.

Terkait berbagai kegiatan dan agenda, Samsuri mengapresiasi peran para profesor yang antusias. “Para ahli MBKM di wilayah kita sedang gencar-gencarnya memikirkan bagaimana MBKM mandiri bisa beroperasi secara berkelanjutan,” kata Samsuri.

Sebagai pengurus yang berlatar belakang desain, SamsurI memiliki strategi desain yang baik dalam mengimplementasikan MBKM Mandir. Ia menegaskan, MBKM Mandir harus menjadi sebuah gerakan dan bukan lagi sekadar program pemerintah. “MBKM jangan dilihat sekedar program pemerintah, tapi harus menjadi sebuah gerakan, apapun namanya. Baik itu MBKM atau yang belakangan namanya berbeda, tapi isinya sama,” kata Samsuri..(red)

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 11
  • 5
  • 57,689
  • 21,727