Bentuk Karakter Anak Jadi Manusia Unggul Dimulai Dengan Kebiasan Hal Hal Yang Positif Sejak Kecil

MMUNOL.COM – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Risa Ul Haq, memberikan ceramah di Masjid Baitut Tholibin, Kemendikdasmen, pada Rabu (5/3). Dalam kesempatan ini, Wamen Fajar menekankan bahwa karakter manusia bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh lingkungannya.

“Karakter atau akhlak tidak diwariskan dari orang tua. Karakter perlu dirawat, ditanamkan, dibentuk, dan diperkuat oleh lingkungan sekitar,” jelas Wamen Fajar.

Melalui proses pembiasaan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merilis kebijakan yang dikenal sebagai Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Melalui kebijakan ini, diharapkan karakter negatif dapat diubah menjadi positif.

“Pembiasaan yang positif harus dimulai dari usia dini dan dari hal-hal kecil. Dengan cara ini, hal-hal besar dapat terbentuk dari proses kecil tersebut,” tambah Wamen Fajar.

Wamen Fajar juga menjelaskan mengenai teori “Atomic Habit” yang ditulis oleh James Clear. Teori ini menegaskan bahwa kebiasaan kecil memiliki dampak besar, termasuk dalam membangun sifat baik yang ada dalam diri kita.

Pada kesempatan yang sama, Wamen Fajar mengajak semua untuk melakukan refleksi diri agar dapat mengenali karakter negatif dan positif dalam diri masing-masing serta berusaha mengubah karakter buruk menjadi positif melalui pembiasaan.

Lebih lanjut, Wamen Fajar menyampaikan pentingnya mencontoh pelari marathon. “Kita bisa melatih diri secara bertahap, melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari dengan konsisten dan melihat perkembangan yang terjadi. ”

Di akhir ceramahnya, Wamen Fajar mengingatkan kita untuk membiasakan diri bersyukur atas segala nikmat yang ada. Ia menegaskan bahwa salah satu aspek karakter manusia adalah kecenderungan untuk mengeluh. “Seringkali kita lupa untuk bersyukur. Namun, dengan bersyukur kepada diri sendiri, kita dapat menumbuhkan rasa hormat kepada orang lain maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa,” imbuh Wamen Fajar. (red)