Wujubkan Lingkungan Pendidikan Yang Nyaman, Kemendikdasmen Berkomitmen Bebas Dari Kekerasan Dan Bullying

34 views

Share :

prof muti

MMUNOL.COM – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan Taklimat Media Akhir Tahun 2024, yang bertujuan memberikan laporan mengenai capaian kinerja Kemendikdasmen sepanjang tahun 2024 serta paparan mengenai arah kebijakan pendidikan untuk tahun 2025. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 60 wartawan dari berbagai media nasional, dan berfungsi sebagai platform penting untuk memaparkan program-program unggulan Kemendikdasmen, termasuk upaya penanganan masalah kekerasan dan bullying dalam dunia pendidikan.

BACA JUGA :  Anak Anak Dilindungi Hukum ? Berikut Hak Hak Anak Yang Perlu Anda Ketahui

Salah satu fokus utama dalam kebijakan Kemendikdasmen ke depan adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan serta bullying. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen untuk membangun lingkungan pendidikan yang nyaman dan mendukung perkembangan anak-anak di Indonesia. Menteri Mu’ti menekankan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama dalam mempersiapkan masa depan bangsa, dan menciptakan atmosfer belajar yang bebas dari kekerasan adalah bagian integral dari upaya tersebut.

TONTON JUGA OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL MMUNOLCOM :  https://www.youtube.com/@mmunol

“Kami terus berkomitmen untuk menangani isu kekerasan dan bullying di sekolah dengan serius. Ke depan, segala langkah yang kami ambil akan sejalan dengan visi pendidikan yang inklusif dan penuh kasih sayang. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam dunia pendidikan,” tegas Menteri Mu’ti pada Selasa (31/12).

Dalam sesi tanya jawab, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, menjelaskan langkah-langkah konkret yang telah diimplementasikan oleh Kemendikdasmen dalam menangani masalah ini. Dia menuturkan bahwa, selain pembentukan Satgas, penanganan kekerasan di sekolah kini juga melibatkan pelatihan untuk guru guna meningkatkan kompetensi mereka dalam mencegah kekerasan dan bullying.

“Selama dua bulan terakhir, kami telah melaksanakan pelatihan bagi guru kelas agar mereka dapat memberikan bimbingan kepada siswa, termasuk dalam mencegah kekerasan. Sebanyak lebih dari 1. 264 guru telah dilatih, dan hasilnya cukup positif. Kami juga melatih guru Bimbingan dan Konseling (BK) dengan materi yang relevan tentang perlindungan anak dan penanganan kekerasan. Pelatihan ini akan diperluas melalui model berbasis komunitas dan kelompok kerja, agar lebih banyak guru dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan dalam menangani isu ini,” jelas Nunuk Suryani.

Kemendikdasmen juga terus memperkuat struktur di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menangani kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah terbentuk 27 Satgas di tingkat provinsi untuk mencegah dan menangani kekerasan. Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, sebanyak 448 Satgas telah dibentuk, mencakup sekitar 86% dari total kabupaten/kota di Indonesia.

“Kami mendorong setiap satuan pendidikan untuk membentuk tim khusus yang bertugas menangani kekerasan. Pada 27 Desember 2024, telah tercatat 406. 000 satuan pendidikan yang memiliki tim pencegahan dan penanganan kekerasan,” jelas Suharti.

Ia menambahkan bahwa meskipun jumlah laporan kasus kekerasan di sekolah mengalami peningkatan, hal ini justru mencerminkan keberanian komunitas sekolah, termasuk siswa dan orang tua, untuk melaporkan insiden kekerasan. Dengan dukungan tim Satgas yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, kepolisian, dan lembaga perlindungan anak, Kemendikdasmen optimis dapat meningkatkan efektivitas penanganan masalah ini di masa mendatang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk menciptakan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan. Kolaborasi ini melibatkan lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah (LSM), serta aparat kepolisian dan penegak hukum.

“Kami memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat luas. Kita semua harus bersatu demi mewujudkan pendidikan yang aman, tanpa ruang bagi kekerasan,” ungkap Menteri Muti.

Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan serta menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi seluruh anak di Indonesia. Melalui kebijakan dan program yang telah dijalankan, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin berkualitas, inklusif, dan bebas dari kekerasan.

Selain fokus pada pencegahan kekerasan, Kemendikdasmen juga menekankan pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagai bagian dari upaya membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama. Salah satu inisiatif yang mendukung tujuan ini adalah Program Makan Bergizi Gratis di sekolah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa, tetapi juga merupakan bagian integral dari pendidikan karakter.

“Program makan bergizi gratis ini adalah aspek penting dalam pendidikan karakter di sekolah. Makan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, disiplin, dan tanggung jawab. Melalui kegiatan makan bersama, siswa akan belajar menghargai waktu, serta berinteraksi satu sama lain,” jelas Menteri Muti.

Di samping memberikan manfaat gizi, program makan bergizi gratis juga mendukung inisiatif Kemendikdasmen dalam mengembangkan program sekolah sehat. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang tidak hanya mendorong keberhasilan akademik, tetapi juga kesejahteraan fisik dan mental siswa. Berbagai inisiatif dalam program sekolah sehat mengedepankan pola hidup sehat, termasuk penyediaan makanan bergizi bagi siswa.

Dengan pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, Kemendikdasmen bertekad menjadikan sekolah sebagai tempat yang tidak hanya mendukung pencapaian akademik, tetapi juga kesejahteraan fisik dan mental siswa, sehingga dapat membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. (red)

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 0
  • 49
  • 175,538
  • 29,680