Sunday, 16 March 2025
02:47 AM
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat merupakan bencana daerah, bukan bencana nasional. Maka dari itu, kepala daerah akan memegang komando secara penuh di lapangan.
“Bencana ini walaupun masif, walaupun dampaknya sangat besar, tapi ini tetap bencana daerah. Bukan bencana nasional,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi persnya, Minggu (27/11/2022).
Suharyanto mengatakan, mulai Senin (28/11/2022), segala penanganan pascagempa dikendalikan secara penuh oleh bupati Cianjur.
“Ketentuannya adalah kalau bencana daerah, sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Februari 2019 dan itu berdasarkan instruksi Bapak Presiden, kalau bencana daerah Itu otomatis Pak Bupati menjadi komandan satgas dibantu wakilnya adalah komandan Kodim dan Kapolres,” jelas Suharyanto.
Tidak hanya itu, Suharyanto mengatakan untuk di awal penanganan dampak gempa, pemerintah pusat berperan langsung untuk membantu warga Cianjur.
“Sekarang memang dipegang pusat, itu karena tahap-tahap awal kita ingin membantu sepenuhnya pemerintah daerah dan masyarakat di Cianjur dengan semaksimal mungkin. Tapi tentu ini tidak bisa seterusnya,” tambah Suharyanto.
Adapun yang akan menjadi tanggung jawab penuh bupati Cianjur adalah mengurus pencarian dan pertolongan korban gempa Cianjur, penanganan pengungsi dan evakuasi, termasuk mengurus bangunan-bangunan rusak.
“Mulai besok Bapak Bupati akan memegang kendali penuh terkait pelaksanaan tugas di lapangan. Kami dari pusat tetap mendampingi, tetap akan memberikan bantuan secara optimal,” kata Suharyanto.
Posted in Lokal
This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.