Efektifitas Metode Role Play Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah

468 views

Share :

IMG-20231203-WA0007

oMUKOMUKO, MMUNOL.COM – Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah. Pengertian “Arab” secara bahasa adalah gurun Sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang tumbuh di atasnya. sedangkan “bahasa” adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah.

Bahasa Arab merupakan suatu bahasa yang sangat mulia bagi kaum muslimin, dikarenakan bahasa Arab merupakan bahasa kitabul karim yakni Alquran dan dikenal juga dengan bahasa syurga. selain itu Bahasa merupakan suatu kebutuhan dasar dan penting bagi manusia, karena bahasa adalah media penyampai ide, gagasan, dan pikiran manusia dalam bentuk ucapan atau tulisan dengan maksud agar dipahami oleh orang lain.

Bahasa Arab juga merupakan bahasa tertua dan paling lama di dunia ini, karna sejak Alquran turun, agama Islampun berkembang sehingga penutur bahasa Arab semakin berkembang dan kita dituturkan oleh lebih dari 200.000 umat manusia.

Mempelajari bahasa Arab dapat memudahkan kaum Muslimin dalam memahami agamanya. Selain itu, bahasa Arab adalah bahasa internasional setelah bahasa inggris, dan telah diakui PBB pada tanggal 18 Desember 1973, karna itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari bahasa Arab.

Bahasa Arab memiliki beberapa keistimewaan, yaitu bahasa Arab merupakan bahasa Alquran dan Hadist, “sesungguhnya kami telah menjadikan Al-qur‟an dalam bahasa Arab, supaya kalian bisa memahaminya” (QS. Az Zukhruf:3).

Bahasa Arab adalah bahasa nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, bahasa Arab pernah menjadi bahasa internasional nomor satu di dunia pada kejayaan Islam di abad 6-7 M. lebih tepatnya pada masa kejayaan pemerintahan Daulah Abbasiyyah yang telah berhasil meraih peradaban dunia hingga tercatat dalam sejarah bahwa peradaban barat tidak akan ada tanpa adanya ilmuwan Muslim, dan syarat menjadi Mufti adalah mampu memahami bahasa Arab.

Bahasa Arab juga memiliki kelebihan dari bahasa lainnya, yaitu merupakan bahasa yang memiliki kosakata yang sangat banyak, satu kata dalam bahasa Arab dapat mewakili atau memiliki arti lebih dari satu. bisa membedakan makna dari satu kata dengan kata lainnya hanya dengan bedanya baris harokat, beberapa huruf tertentu dalam bahasa Arab bisa menunjukan makna khusus dan terakhir, mudahnya mempelajari bahasa Arab bagi selain orang Arab.

Dalam mempelajari bahasa Arab, sebenarnya tidaklah terlalu sulit. namun banyak siswa yang tidak bisa memahaminya dikarenakan bosan dengan metode pembelajaran yang monoton. Oleh karna itu seorang guru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pesisir Selatan menggunakan metode role playing di dalam proses belajar mengajarnya. yang menurut keyakinan beliau pun metode ini sangatlah efektif karena melatih dan membiasakan siswa mengungkapkan kalimat bahasa Arab dalam kehidupan sehari hari, dengan menggunakan bahasa Arab dalam permainan peran dan menyesuaikan perilaku dengan dialog, sehingga dengan bermain peran ini siswa mudah mengingat dialog bahasa Arab.

Adapun persepsi dari siswa mengenai metode ini sangatlah baik. banyak yang mengatakan bahwa metode ini sangat seru membuat suasana di kelas menjadi hidup. dan kosakata dalam dialog ini pun lebih mudah diingat dan dihafalkan daripada hanya sekedar menghafalkan namun tidak di praktekkan yang menyebabkan siswa akan mudah lupa.

Adapun Role Play adalah suatu kegiatan dramatik, dimana siswa siswa akan bermain peran agar berkembangnya imajinasi dan penghayatan siswa sehingga mereka mudah memahami suatu materi yang di design menjadi suatu alur cerita sederhana yang melibatkan unsur keceriaan. Menurut Tarigan (2016) model pembelajaran Role Playing merupakan salah satu metode pembelajaran sosial, yaitu suatu model pembelajaran dengan menugaskan siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana.

Di dalam pelajaran bahasa Arab, bisa kita aplikasikan metode ini di dalam bentuk hiwar atau percakapan bahasa Arab, contoh pengaplikasiannya adalah ketika materinya adalah tentang hiwayah (hobi), kita bisa membuat suatu percakapan dengan melibatkan siswa. dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

Untuk masa percobaan, pengajar harus menyiapkan sebuah Hiwar agar siswa bisa langsung memahami dan mempraktikkan. langkah langkah dalam bermain Role Play guna untuk menentukan keefektifan dan kualitas nya sebagai metode belajar adalah kualitas pemeranan, analisis di dalam berdiskusi serta pandangan siswa terhadap peran yang dimainkan dibandingkan dengan situasi kehidupan nyata.

Menurut Shaftel di dalam bukunya “ Role Playing For Social Values (1967), ada 9 langkah dalam menerapkan Role Play, yaitu (1) menghangatkan suasana dan memotivasi siswa, (2) memilih peran, (3) menyusun tahap tahapan peran, (4) menyiapkan pengamat, (5) pemeranan, (6) diskusi dan evaluasi, (7) pemeranan ulang, (8) diskusi dan evaluasi tahap dua, (9) membagi pengalaman dan menarik kesimpulan.

Kesembilan tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Menghangatkan suasana kelompok termasuk mengantarkan siswa terhadap masalah materi yang akan dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan masalah dan mengeksplor isu-isu, serta menjelaskan peran yang akan dimainkan. Masalah juga dapat diangkat dari kehidupan siswa, agar dapat merasakan masalah itu hadir di hadapan mereka, dan memiliki keinginan untuk mengetahui bagaimana masalah yang hangat dan actual. Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi siswa agar tertarik pada masalah karna itu tahap ini sangat penting dalam Role Play dan paling menentukan keberhasilan.

Role Play akan berhasil apabila siswa menaruh minat dan memperhatikan masalah yang diajukan pengajar. Pemeranan ulang, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi mengenai alternative pemeranan. Mungkin ada perubahan peran watak yang dituntut. Perubahan ini memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya pemecahan masalah. Setiap perubahan peran akan mempengaruhi peran yang lain.

Diskusi dan evaluasi tahap dua, diskusi dan evaluasi tahap dua ini sama seperti pada tahap enam, hanya dimaksudkan untuk menganalisis hasil pemeranan ulang, dan pemecahan masalah pada tahap ini mungkin sudah lebih jelas. Membagi pengalaman dan penarikan kesimpulan, tahap ini tidak harus menghasilkan generalisasi secara langsung karena tujuan utama Role Play adalah membantu siswa untuk memperoleh pengalaman berharga di dalam hidupnya melalui kegiatan interaksi dengan temannya. Mereka bercermin pada orang lain untuk lebih memahami dirinya sendiri. Hal ini mengandung implikasi bahwa yang paling penting dalam Role Play adalah terrjadinya saling tukar pengalaman.

Kelebihan metode Role Play dalam pembelajaran bahasa Arab adalah ingatan mereka lebih kuat dan tahan lama,. siswa lebih tertarik dan akan sangat antusias dalam belajar sehingga menjadi kelas lebih dinamis membuat siswa lebih semangat dan penuh gairah serta menguatkan rasa Ukhuwah kebersamaan atau sosial yang tinggi.

Tidak hanya meningkatkan kreatifitas siswa, metode ini juga akan meningkatkan kekreatifan pengajar, dan siswa pun akan mudah memahami materi dengan penghayatan mereka masing masing.
Adapun kekurangannya adalah memerlukan waktu yang cukup lama, sebagian siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu dalam melakukan perannya, dan metode ini membutuhkan tingkat kreatifitas yang cukup tinggi bagi pengajar maupun siswa dan tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan dengan metode ini.
Oleh karna itu, dari pembahasan pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa mempelajari bahasa Arab sangatlah penting bagi kita terutama umat Islam. dan salah satu metode dalam mempelajari dan memahami bahasa Arab yaitu bisa dengan metode Role Play atau bermain peran.

Selain menyenangkan, metode ini juga akan membuat apa yang dipelajari akan lebih kuat di ingatan. Namun diingatkan kembali di dalam proses belajar tidak ada kata malu atau apapun itu yang menyebabkan ketidakefisiennya proses belajar.

Belajar untuk berani. Kalaupun gagal, pada hakikatnya pun itu bukanlah sebuah kegagalan namun itu adalah jembatan untuk meraih kesuksesanmu.
(Penulis : Hanifah Anwar
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Bahasa Arab)

Posted in

Berita Lainnya

Berita Terbaru

webad_pasang-iklan

Video

Video

Terbaru
Populer

This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Teknologi

Visitor

  • 45
  • 8
  • 58,070
  • 21,990