Monday, 05 May 2025
11:29 AM
“Kabut yang menyelimuti sebagian besar wilayah di Mukomuko ini merupakan uap air yang terperangkap. Bukan karena Karhutla,”Kata Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Mukomuko Ruri Irwandi ST, MT, Sabtu, 04/11/2023.
Ruri menambahkan, sejauh ini kabut yang terjadi belum terlalu menganggu aktivitas masyarakat. Namun hanya membuat resah saja. Sebab dengan adanya Kabut yang turun di pagi dan malam hari membuat jarak pandang bagi pengguna jalan. Untung saja pada waktu turun kabut tersebut lalulintas di Mukomuko belum terlalu ramai. Jadi masih terkategori aman meskipun kabut kerap membuat jarak pandang terbatas, “Warga tidak perlu khawatir akan fenomena kabut yang terjadi. Meskipun sebelumnya banyak yang mengira ini akibat Karhutla, ”sampainya.
Lanjut Ruri menjelaskan, untuk intensitas turunnya kabut yang terjadi di sebagian besar wilayah di Mukomuko, terjadi dari pukul 22.00 wib malam hingga pukul 02.00 Wib. Kemudian kembali terjadi kabut lagi dari pukul 05.00 wib hingga pukul 08.00 wib. Dimana waktu tersebut keadaan suhu di sebagian besar wilayah, mendukung terjadinya penguapan air yang menyebabkan kabut, ” Jadi kami sarankan jika menggunakan kendaraan pada waktu tersebut, hidupkan lampu, kenakan jaket jika menggunakan kendaraan roda dua,”ujarnya.
Lanjutnya, selama musim kemarau BPBD Mukomuko mencatat untuk kejadian Karhutla di Mukomuko hanya terjadi di lima titik. itupun berhasil di padamkan karena tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab kebakaran lahan yang terjadi tidak untuk membuka kebun, melainka karena kurangnya kesadaraan pengguna jalan yang membuang puntung rokok sembarangan.
“Untuk lima titik api yang pernah terjadi, yakni, Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air Manjunto, Kecamatan Teramang Jaya, Kecamatan XIV Koto dan Kecamatan V Koto. Semua bisa dikendalikan karena yang terbakar rata-rata lahan di pinggir jalan,”ucapnya.
Meskipun demikian, Ruri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dengan alasan apapun. Selanjutnya memastikan tidak membuang puntung rokok sembaranganan sebab hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.
Namun saat ini di beberapa tempat di kabupaten Mukomuko sudah mulai nampak awan pembawa hujan, alhasil hujan sudah datang di Sungai Ipuh dan Ipuh sekitarnya, namun tidak begitu deras setidaknya untuk menghilangkan debu jalan di sekitarnya. semoga hujan datang agar masyarakat tertolong untuk keperluan pertanian yaitu persawahan dan tanaman muda dan terutama kebutuhan dalam rumah tangga. (slr
Posted in Kesehatan
This is tab content. Click to edit this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.